Jakarta - Total investasi yang harus dikeluarkan Chairman Artha Graha Network Tomy Winata untuk membangun The Signature Tower setinggi 638 meter, 111 lantai sedikitnya US$ 2 miliar atau Rp 18 triliun. Angka ini memang jauh lebih besar dari estimasi investasi yang pernah disampaikan Tomy Winata.
"Signature Tower diharapkan dapat mulai dibangun dalam tahun 2012 dan dapat selesai dalam kurun waktu lebih kurang 5 tahun. Besarnya nilai investasi dalam pembangunan Signature Tower ini diperkirakan akan mencapai tidak kurang dari US$ 2 miliar," jelas PT Danayasa Arthatama Tbk dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/5/2012)
PT Danayasa Arthatama Tbk adalah pengembang Kawasan Sudirman Central Business District (SCBD), sebuah kawasan bisnis terpadu seluas lebih kurang 45 hektar yang terletak di jantung kota Jakarta, sekaligus pemilik dan developer Signature Tower. Perusahaan ini merupakan anak usaha Artha Graha Network pimpinan Tomy Winata.
Signature Tower dirancang dan dibangun untuk mengantisipasi kebutuhan ruang untuk beraktivitas dan berusaha yang meningkat cepat selaras dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pesat.
"Signature Tower dibangun untuk memperlihatkan kepada dunia, bahwa bangsa Indonesia juga mempunyai kemampuan yang setara dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Selain akan menjadi indikator kemajuan ekonomi Indonesia, Signature Tower niscaya akan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia di zaman modern ini. Signature Tower, seperti juga obyek-obyek spektakuler lainnya di dunia, jelas akan menjadi obyek yang sangat menarik bagi wisatawan lokal maupun internasional," jelas rilis PT Danayasa Arthatama Tbk
Pengusaha Tomy Winata pernah mengatakan bahwa mega proyek ini akan memakan biaya US$ 1 miliar atau setara Rp 9 triliun. Perhitungan ini belum menghitung biaya bunga dan tanah. "Total biaya US$ 1 billion di luar biaya bunga dan tanah," kata Tomy Winata kepada detikFinance beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui The Signature Tower, yang akan dibangun tepat ditengah-tengah Kawasan SCBD, dirancang memiliki 111 lantai yang akan berdiri megah setinggi 638 meter di atas permukaan tanah.
Dalam daftar 100 gedung tertinggi di dunia yang dikeluarkan 'Council of Tall Buildings and Urban Habitat', Illinois Institute of Technology, Chicago, Amerika Serikat, bulan Desember 2011, Signature Tower-Jakarta bakal menjadi gedung tertinggi ke-5 di dunia.
The Kingdom Tower-Jeddah, dalam daftar tersebut, berada diurutan pertama gedung tertinggi di dunia, menjulang 1 km di atas permukaan tanah dengan jumlah lantai 156, sedangkan Petronas Tower-Kuala Lumpur berada di urutan ke-31 dengan ketinggian 452 meter dan jumlah lantai 88.
(hen/ang)
http://finance.detik.com/read/2012/05/23/153333/1922921/1016/tomy-winata-harus-rogoh-rp-18-triliun-bangun-gedung-tertinggi-di-indonesia?f9911013
"Signature Tower diharapkan dapat mulai dibangun dalam tahun 2012 dan dapat selesai dalam kurun waktu lebih kurang 5 tahun. Besarnya nilai investasi dalam pembangunan Signature Tower ini diperkirakan akan mencapai tidak kurang dari US$ 2 miliar," jelas PT Danayasa Arthatama Tbk dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/5/2012)
PT Danayasa Arthatama Tbk adalah pengembang Kawasan Sudirman Central Business District (SCBD), sebuah kawasan bisnis terpadu seluas lebih kurang 45 hektar yang terletak di jantung kota Jakarta, sekaligus pemilik dan developer Signature Tower. Perusahaan ini merupakan anak usaha Artha Graha Network pimpinan Tomy Winata.
Signature Tower dirancang dan dibangun untuk mengantisipasi kebutuhan ruang untuk beraktivitas dan berusaha yang meningkat cepat selaras dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pesat.
"Signature Tower dibangun untuk memperlihatkan kepada dunia, bahwa bangsa Indonesia juga mempunyai kemampuan yang setara dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Selain akan menjadi indikator kemajuan ekonomi Indonesia, Signature Tower niscaya akan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia di zaman modern ini. Signature Tower, seperti juga obyek-obyek spektakuler lainnya di dunia, jelas akan menjadi obyek yang sangat menarik bagi wisatawan lokal maupun internasional," jelas rilis PT Danayasa Arthatama Tbk
Pengusaha Tomy Winata pernah mengatakan bahwa mega proyek ini akan memakan biaya US$ 1 miliar atau setara Rp 9 triliun. Perhitungan ini belum menghitung biaya bunga dan tanah. "Total biaya US$ 1 billion di luar biaya bunga dan tanah," kata Tomy Winata kepada detikFinance beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui The Signature Tower, yang akan dibangun tepat ditengah-tengah Kawasan SCBD, dirancang memiliki 111 lantai yang akan berdiri megah setinggi 638 meter di atas permukaan tanah.
Dalam daftar 100 gedung tertinggi di dunia yang dikeluarkan 'Council of Tall Buildings and Urban Habitat', Illinois Institute of Technology, Chicago, Amerika Serikat, bulan Desember 2011, Signature Tower-Jakarta bakal menjadi gedung tertinggi ke-5 di dunia.
The Kingdom Tower-Jeddah, dalam daftar tersebut, berada diurutan pertama gedung tertinggi di dunia, menjulang 1 km di atas permukaan tanah dengan jumlah lantai 156, sedangkan Petronas Tower-Kuala Lumpur berada di urutan ke-31 dengan ketinggian 452 meter dan jumlah lantai 88.
(hen/ang)
http://finance.detik.com/read/2012/05/23/153333/1922921/1016/tomy-winata-harus-rogoh-rp-18-triliun-bangun-gedung-tertinggi-di-indonesia?f9911013
0 Response to "Tomy Winata Harus Rogoh Rp 18 Triliun Bangun Gedung Tertinggi di Indonesia"
Post a Comment