Kontroversi Pesawat Kepresidenan RI

 Kontroversi Pesawat Kepresidenan RI

 Pesawat Kepresidenan RI secara resmi akan diperkenalkan ke publik pada Kamis, 10 April 2014. Pesawat tersebut buatan Boeing 737-800 Bussines Jet 2 Green seharga sekitar US$ 91,2 juta setara Rp 820 miliar. (Foto:Istimewa)


Boeing 737-800 Business Jet 2 Green, yang menjadi pesawat Kepresidenan RI, memiliki kisah buruk. Presiden Madagaskar Marc Ravalomanana terjungkal pada 2009 gara-gara pembelian pesawat bikinan pabrik di Seattle, Amerika Serikat, itu.

Memang hanya dua negara yang menggunakan Jet 2 Green sebagai pesawat kepresidenan, yakni Madagaskar dan Indonesia. Indonesia direncanakan menerima pesawat ini pada Kamis, 10 April 2014. Seharusnya, pesawat diterima akhir 2013 lalu. Keterlambatan pengiriman terjadi karena Boeing mengalami kendala ketika uji coba.

Pesawat berkapasitas 50 penumpang itu memiliki fasilitas luks seperti kamar tidur, toilet dengan pancuran, ruang konferensi, ruang makan, dan ruang tamu. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang mengusulkan pembelian ini mengatakan, pesawat kepresidenan yang baru akan menghemat biaya sewa dan bisa dipakai untuk jangka panjang.

Lalu bagaimana cerita tragis Jet 2 Green di Madagaskar? Pada 2008, negeri pulau di Afrika dekat Mozambik itu memutuskan membeli Jet 2 Green seharga US$ 60 juta padahal keuangan negara sedang cekak. Keinginan Ravalomanana ini ditentang sebagian rakyatnya, salah satunya Andry Rajoelina, Wali Kota Antananarivo. Rajoelina memimpin kelompok oposisi dan membuat gerakan reformasi kala itu. Kelompok Rajoelina pun gencar melakukan demonstrasi menentang pemerintah.

Puncaknya, pada awal 2009, kelompok oposisi berhasil memengaruhi militer. Mereka lalu mengudeta pemerintahan Ravalomanana. Rajoelina lantas menduduki kursi presiden yang dikuasai pendahulunya sejak 2002. Setelah dilantik, Rajoelina menjual Jet 2 Green kepada sebuah perusahaan asal Amerika seharga US$ 24,5 juta.

Berikut ini negara-negara pemilik jet mewah seharga hampir Rp 820 miliar itu:

1. Afrika Selatan, punya 1 unit yang dioperasikan Angkatan Udara
2. Argentina, sedang memesan 1 unit untuk Angkatan Udara
3. Australia, punya 2 unit yang dioperasikan Angkatan Udara
4. Belarusia, punya 1 unit yang digunakan untuk pesawat VVIP pemerintahan
5. Kolombia, punya 1 unit yang dioperasikan Angkatan Udara
6. India, punya 3 unit yang dioperasikan Angkatan Udara
7. Kazakhstan, punya 1 unit yang digunakan untuk pesawat resmi pemerintahan
8. Malaysia, punya 1 unit yang dioperasikan Angkatan Udara
9. Maroko, punya 2 unit yang dioperasikan Angkatan Udara
10. Nigeria, punya 1 unit yang dioperasikan Angkatan Udara
11. Tunisia, punya 1 unit yang dioperasikan Angkatan Udara
12. Uni Emirat Arab, punya 6 unit yang digunakan untuk perjalanan resmi keluarga kerajaan dan pemerintah



http://www.tempo.co/read/news/2014/04/09/078569197/Kontroversi-Pesawat-Kepresidenan-RI

0 Response to "Kontroversi Pesawat Kepresidenan RI"

Post a Comment

Popular Posts

Template Information