Pesawat kepresidenan Indonesia tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, (10/4). Pesawat ini dibeli dengan harga US$ 89,6 juta atau Rp 847 milia, termasuk proses fabrikasi dan modifikasi selama lima tahun. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi menerima pesawat Kepresidenan di Base Ops Landasan Udara TNI Angkatan Udara, Jakarta. Pesawat jenis Boeing 737-800 Business Jet 2 Green ini tiba sekitar pukul 10.05 WIB setelah menempuh perjalanan dari Guam di Samudera Pasifik, sejak pukul 03.30 WIB.
"Lama perjalanan enam jam 30 menit," kata master of ceremony acara penerimaan pesawat Kepresidenan, Kamis, 10 April 2014. (baca: Kontroversi Pesawat Kepresidenan RI)
Ia juga menyatakan pesawat berwarna biru ini pertama kali diterbangkan dari Delaware ke Wellington pada 7 April lalu. Perjalanan dilanjutkan dari Wellington ke Sacramento. Pesawat kembali diterbangkan pada 8 April dengan rute Sacramento ke Honolulu. Sedangkan pada 9 April pesawat terbang dari Honolulu ke Guam.
Pesawat Kepresidenan mulai dibuat pada 2011 di Seattle, Amerika Serikat. Pesawat dengan kapasitas 50 penumpang ini memiliki panjang sayap 30,7 meter, tinggi 13,5 meter, dan panjang badan 38 meter.
"Pesawat diterbangkan Letnan Kolonel Penerbangan Firman Wirayuda, Letkol Penerbangan Ali Gusman dan Peltu Suminardi."
Di tubuh pesawat terdapat tulisan "Republik Indonesia", lambang Garuda Pancasila, dan lambang lembaga Kepresidenan. Di bagian ekor, terdapat lambang bendera Merah Putih. Cat pesawat sendiri didominasi warna biru yang dikombinasikan dengan warna putih dan garis berwarna merah dan hitam.
Sudi melakukan upacara penerimaan dengan memecahkan sebuah kendi. Setelah itu, ia bersama sejumlah pejabat memeriksa interior pesawat tersebut.
"Lama perjalanan enam jam 30 menit," kata master of ceremony acara penerimaan pesawat Kepresidenan, Kamis, 10 April 2014. (baca: Kontroversi Pesawat Kepresidenan RI)
Ia juga menyatakan pesawat berwarna biru ini pertama kali diterbangkan dari Delaware ke Wellington pada 7 April lalu. Perjalanan dilanjutkan dari Wellington ke Sacramento. Pesawat kembali diterbangkan pada 8 April dengan rute Sacramento ke Honolulu. Sedangkan pada 9 April pesawat terbang dari Honolulu ke Guam.
Pesawat Kepresidenan mulai dibuat pada 2011 di Seattle, Amerika Serikat. Pesawat dengan kapasitas 50 penumpang ini memiliki panjang sayap 30,7 meter, tinggi 13,5 meter, dan panjang badan 38 meter.
"Pesawat diterbangkan Letnan Kolonel Penerbangan Firman Wirayuda, Letkol Penerbangan Ali Gusman dan Peltu Suminardi."
Di tubuh pesawat terdapat tulisan "Republik Indonesia", lambang Garuda Pancasila, dan lambang lembaga Kepresidenan. Di bagian ekor, terdapat lambang bendera Merah Putih. Cat pesawat sendiri didominasi warna biru yang dikombinasikan dengan warna putih dan garis berwarna merah dan hitam.
Sudi melakukan upacara penerimaan dengan memecahkan sebuah kendi. Setelah itu, ia bersama sejumlah pejabat memeriksa interior pesawat tersebut.
http://www.tempo.co/read/news/2014/04/10/078569582/Pesawat-Baru-Kepresidenan-Mendarat-di-Halim
0 Response to "Pesawat Baru Kepresidenan Mendarat di Halim"
Post a Comment